CV. Erka Jaya Gas memproduksi berbagai macam gas untuk kebutuhan berbagai bidang baik dari medis maupun industri.
Oksigen yang kami sediakan melingkupi baik penggunaan medis maupun industri. Dalam kedua aplikasi tersebut, oksigen dapat digunakan dalam bentuk:
- Oksigen Terkompresi (Compressed Gas)
- Biasa digunakan pada rumah sakit, bengkel/workshop, atau pemakaian personal dengan kapasitas pemakaian kecil hingga menengah. Oksigen dalam bentuk terkompresi umumnya di kirimkan dengan kontainer tabung silinder (cylinder tank) dan memiliki mobilitas yang lebih fleksibel.
- Oksigen Cair (Liquefied Gas)
- Oksigen dalam bentuk cair memiliki keunggulan secara efisiensi dan daya tampung yang lebih besar. Di kemas dalam tabung VGL (Very High-Pressure Cryogenic Cylinder), LO2 (Liquid Oxygen) di aplikasikan pada penggunaan gas tingkat menengah dengan kapasitas 150 liter.
- Oksigen Medis
- Oksigen baik dalam bentuk gas ataupun cair dengan tingkat kemurnian (purity) tinggi yang berfungsi sebagai bagian dari terapi medis, terutama untuk pasien yang mengalami atau berpotensi mengalami kekurangan oksigen. Contohnya pada pasien yang memiliki kesulitan bernafas (COVID, asthma, emfisema) atau dalam operasi medis.
- Oksigen Industri
- Penggunaan O2 industri dapat berfungsi sebagai bahan bakar maupun sebagai bahan oksidasi sebuah material. Dengan filtrasi dan kemurnian yang sesuai standar produksi, oksigen dapat digunakan secara aman baik dalam pengerjaan pengelasan atau manufaktur produk.
- Pemadam Kebakaran CO2 memiliki suhu yang cukup rendah dalam bentuk gas (-50 °C) yang dapat memadamkan atau mendinginkan titik api dengan cepat dan reaktif, sehingga berfungsi sebagai APAR atau flame retardant yang cukup umum.
- Gas Pneumatic System Contoh lain dalam penggunaan C02 adalah sebagai bagian dari pneumatic system atau sistem otomatisasi mesin industri, baik secara industrial maupun secara medis. Contoh aplikasi praktis paling umum adalah mesin kompresor dokter gigi atau mesin otomatisasi pengemasan produk.
- Kimia, Farmasi, dan Biology. Sebagai salah satu formasi gas terbesar di atmosfir, CO2 memiliki kegunaan praktis lainnya seperti aplikasi pada pengolahan kimia. CO2 dapat melarutkan beragam kandungan senyawa organik. Contoh lainnya adalah penggunaan CO2 dalam suplemen pertumbuhan tanaman, rumah hijau, maupun aquascape.
Argon (Ar) sebagai kandungan gas atmosfer ketiga paling tinggi dalam bumi, memiliki karakteristik stabil dan tidak bereaksi (inert). Aplikasi Argon pada umumnya berfungsi sebagai gas non-reaktif dalam pengelasan dan pemotongan besi maupun logam lainnya. Lebih spesifiknya, aplikasi gas Argon adalah pada pengelasan MIG (Metal Inert Gas) dan TIG (Tungsten Inert Gas).
Penggunaan Helium dalam kemurnian tinggi pada awalnya difungsikan sebagai bahan bakar balon udara agar dapat melayang di udara, namun beralih untuk balon hias dan dalam industri medis. Penggunaan dalam konteks medis antara lain pencampuran dengan Oksigen (disebut juga Helioks) yang dapat membantu penderita gangguan pernafasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Dalam kadar tertentu, Helium juga dapat digunakan sebagai pengisi rongga perut dalam beberapa prosedur operasi karena sifat gas tersebut yang relatif memiliki efek kesehatan yang lebih aman dibandingkan CO2. Selain itu, Helium juga dapat mendinginkan mesin citra resonansi magnetik (MRI), yang mempunyai fungsi vital dalam operasional penanganan medis dalam mendiagnosa pasien.
Umum digunakan baik secara produksi masal maupun penggunaan pribadi, kami menyediakan nitrogen baik dengan bentuk cair maupun gas. Memiliki sifat yang lebih dingin (lebih mudah membeku, pada 210o), aplikasinya pun juga berbeda berdasarkan dengan bentuknya. Adapun perbedaan kedua jenis gas adalah:
- Nitrogen Terkompresi
- Dalam bentuk gas terkompresi, Nitrogen umunya digunakan sebagai pendingin (coolant) mesin maupun makanan, atau paling umumnya sebagai isi ban kendaraan bermotor. Hal ini disebabkan oleh sifat Nitrogen yang lebih stabil dan bersuhu rendah yang alhasil lebih aman dan baik dalam penggunaannya pada roda maupun mesin industri.
- Nitrogen Cair
- Nitrogen cair (LN2) umumnya digunakan pada industri makanan dikarenakan efisiensi pemakaian dan kemudahan pemindahan media gas tersebut. Secara umum bisa digunakan sebagai bahan makanan, baik langsung (kudapan atau es krim) maupun dalam produksi bahan mentah (ikan, susu, atau udang). Namun tidak menutup juga kemungkinan aplikasi pada mesin industri yang membutuhkan media/cara pendinginan yang tinggi dan stabil, seperti mesin cetak 3D atau mesin CNC (Computer Numerical Control).
Penggunaan Helium dalam kemurnian tinggi pada awalnya difungsikan sebagai bahan bakar balon udara agar dapat melayang di udara, namun beralih untuk balon hias dan dalam industri medis. Penggunaan dalam konteks medis antara lain pencampuran dengan Oksigen (disebut juga Helioks) yang dapat membantu penderita gangguan pernafasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Dalam kadar tertentu, Helium juga dapat digunakan sebagai pengisi rongga perut dalam beberapa prosedur operasi karena sifat gas tersebut yang relatif memiliki efek kesehatan yang lebih aman dibandingkan CO2. Selain itu, Helium juga dapat mendinginkan mesin citra resonansi magnetik (MRI), yang mempunyai fungsi vital dalam operasional penanganan medis dalam mendiagnosa pasien.
Acetylene atau Asetilina adalah bentuk gas hidrokarbon dan terdiri dari 2 atom karbon dan 2 atom hydrogen yang terikat dalam rangkap tiga. Secara praktis, C2H2 berfungsi sebagai bahan bakar pengelasan yang lebih baik dibandingkan LPG (Liquefied Petroleum Gas) karena sifatnya yang lebih efisien dan membutuhkan oksigen lebih sedikit dalam pembakaran. Aplikasi pemotongan atau pengelasan dengan C2H2 umumnya digunakan pada baja, stainless steel, maupun jenis besi tebal lainnya. Untuk perbandingan, C2H2 memiliki suhu netral sebesar 3160 °C pada oksigen dan LPG memiliki suhu netral sekitar 2822 °C. Hal ini juga menjadikan C2H2 sebagai media utama pembakaran pada industri besar dikarnakan proses titik didih yang tinggi, yang berhasil pada pengerjaan material yang lebih cepat dan rapih.
Oksigen yang kami sediakan melingkupi baik penggunaan medis maupun industri. Dalam kedua aplikasi tersebut, oksigen dapat digunakan dalam bentuk:
- Oksigen Terkompresi (Compressed Gas)
- Biasa digunakan pada rumah sakit, bengkel/workshop, atau pemakaian personal dengan kapasitas pemakaian kecil hingga menengah. Oksigen dalam bentuk terkompresi umumnya di kirimkan dengan kontainer tabung silinder (cylinder tank) dan memiliki mobilitas yang lebih fleksibel.
- Oksigen Cair (Liquefied Gas)
- Oksigen dalam bentuk cair memiliki keunggulan secara efisiensi dan daya tampung yang lebih besar. Di kemas dalam tabung VGL (Very High-Pressure Cryogenic Cylinder), LO2 (Liquid Oxygen) di aplikasikan pada penggunaan gas tingkat menengah dengan kapasitas 150 liter.
- Oksigen Medis
- Oksigen baik dalam bentuk gas ataupun cair dengan tingkat kemurnian (purity) tinggi yang berfungsi sebagai bagian dari terapi medis, terutama untuk pasien yang mengalami atau berpotensi mengalami kekurangan oksigen. Contohnya pada pasien yang memiliki kesulitan bernafas (COVID, asthma, emfisema) atau dalam operasi medis.
- Oksigen Industri
- Penggunaan O2 industri dapat berfungsi sebagai bahan bakar maupun sebagai bahan oksidasi sebuah material. Dengan filtrasi dan kemurnian yang sesuai standar produksi, oksigen dapat digunakan secara aman baik dalam pengerjaan pengelasan atau manufaktur produk.
- Pemadam Kebakaran CO2 memiliki suhu yang cukup rendah dalam bentuk gas (-50 °C) yang dapat memadamkan atau mendinginkan titik api dengan cepat dan reaktif, sehingga berfungsi sebagai APAR atau flame retardant yang cukup umum.
- Gas Pneumatic System Contoh lain dalam penggunaan C02 adalah sebagai bagian dari pneumatic system atau sistem otomatisasi mesin industri, baik secara industrial maupun secara medis. Contoh aplikasi praktis paling umum adalah mesin kompresor dokter gigi atau mesin otomatisasi pengemasan produk.
- Kimia, Farmasi, dan Biology. Sebagai salah satu formasi gas terbesar di atmosfir, CO2 memiliki kegunaan praktis lainnya seperti aplikasi pada pengolahan kimia. CO2 dapat melarutkan beragam kandungan senyawa organik. Contoh lainnya adalah penggunaan CO2 dalam suplemen pertumbuhan tanaman, rumah hijau, maupun aquascape.
Argon (Ar) sebagai kandungan gas atmosfer ketiga paling tinggi dalam bumi, memiliki karakteristik stabil dan tidak bereaksi (inert). Aplikasi Argon pada umumnya berfungsi sebagai gas non-reaktif dalam pengelasan dan pemotongan besi maupun logam lainnya. Lebih spesifiknya, aplikasi gas Argon adalah pada pengelasan MIG (Metal Inert Gas) dan TIG (Tungsten Inert Gas).
Penggunaan Helium dalam kemurnian tinggi pada awalnya difungsikan sebagai bahan bakar balon udara agar dapat melayang di udara, namun beralih untuk balon hias dan dalam industri medis. Penggunaan dalam konteks medis antara lain pencampuran dengan Oksigen (disebut juga Helioks) yang dapat membantu penderita gangguan pernafasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Dalam kadar tertentu, Helium juga dapat digunakan sebagai pengisi rongga perut dalam beberapa prosedur operasi karena sifat gas tersebut yang relatif memiliki efek kesehatan yang lebih aman dibandingkan CO2. Selain itu, Helium juga dapat mendinginkan mesin citra resonansi magnetik (MRI), yang mempunyai fungsi vital dalam operasional penanganan medis dalam mendiagnosa pasien.
Umum digunakan baik secara produksi masal maupun penggunaan pribadi, kami menyediakan nitrogen baik dengan bentuk cair maupun gas. Memiliki sifat yang lebih dingin (lebih mudah membeku, pada 210o), aplikasinya pun juga berbeda berdasarkan dengan bentuknya. Adapun perbedaan kedua jenis gas adalah:
- Nitrogen Terkompresi
- Dalam bentuk gas terkompresi, Nitrogen umunya digunakan sebagai pendingin (coolant) mesin maupun makanan, atau paling umumnya sebagai isi ban kendaraan bermotor. Hal ini disebabkan oleh sifat Nitrogen yang lebih stabil dan bersuhu rendah yang alhasil lebih aman dan baik dalam penggunaannya pada roda maupun mesin industri.
- Nitrogen Cair
- Nitrogen cair (LN2) umumnya digunakan pada industri makanan dikarenakan efisiensi pemakaian dan kemudahan pemindahan media gas tersebut. Secara umum bisa digunakan sebagai bahan makanan, baik langsung (kudapan atau es krim) maupun dalam produksi bahan mentah (ikan, susu, atau udang). Namun tidak menutup juga kemungkinan aplikasi pada mesin industri yang membutuhkan media/cara pendinginan yang tinggi dan stabil, seperti mesin cetak 3D atau mesin CNC (Computer Numerical Control).
Penggunaan Helium dalam kemurnian tinggi pada awalnya difungsikan sebagai bahan bakar balon udara agar dapat melayang di udara, namun beralih untuk balon hias dan dalam industri medis. Penggunaan dalam konteks medis antara lain pencampuran dengan Oksigen (disebut juga Helioks) yang dapat membantu penderita gangguan pernafasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Dalam kadar tertentu, Helium juga dapat digunakan sebagai pengisi rongga perut dalam beberapa prosedur operasi karena sifat gas tersebut yang relatif memiliki efek kesehatan yang lebih aman dibandingkan CO2. Selain itu, Helium juga dapat mendinginkan mesin citra resonansi magnetik (MRI), yang mempunyai fungsi vital dalam operasional penanganan medis dalam mendiagnosa pasien.
Acetylene atau Asetilina adalah bentuk gas hidrokarbon dan terdiri dari 2 atom karbon dan 2 atom hydrogen yang terikat dalam rangkap tiga. Secara praktis, C2H2 berfungsi sebagai bahan bakar pengelasan yang lebih baik dibandingkan LPG (Liquefied Petroleum Gas) karena sifatnya yang lebih efisien dan membutuhkan oksigen lebih sedikit dalam pembakaran. Aplikasi pemotongan atau pengelasan dengan C2H2 umumnya digunakan pada baja, stainless steel, maupun jenis besi tebal lainnya. Untuk perbandingan, C2H2 memiliki suhu netral sebesar 3160 °C pada oksigen dan LPG memiliki suhu netral sekitar 2822 °C. Hal ini juga menjadikan C2H2 sebagai media utama pembakaran pada industri besar dikarnakan proses titik didih yang tinggi, yang berhasil pada pengerjaan material yang lebih cepat dan rapih.
Terdiri dari 2 Tabung VGL :
- Tabung VGL (Oksigen)
- Tabung VGL (Nitrogen)